Thailand Tangkap Otak Jaringan Penyelundup Manusia
Polisi setempat mengatakan sekitar 30 orang telah ditangkap sejak saat itu.
Sementara itu para Menlu Thailand, Malaysia dan Indonesia akan bertemu di Kuala Lumpur hari Rabu (20/5/2015) guna membicarakan krisis pengungsi Rohingya.
Myanmar mengatakan krisis ini didorong oleh adanya negara tetangga yang mencari tenaga kerja murah.
"Daripada menyalahkan Myanmar, sebaiknya isu ini diselesaikan bersama, " kata Menteri Informasi Myanmar, Ye Htut.
Pemerintah Myanmar menolak kehadiran sekitar 1,3 juta jiwa orang Rohingya di wilayah Myanmar dan memperlakukan mereka sebagai pendatang ilegal dari Bangladesh.
Namun partai Aung San Suu Kyi yang merupakan oposisi di Myanmar membuat pernyataan terbaru yang menyebutkan bahwa minoritas Muslim di negara itu "juga memiliki hak azasi".
"Jika mereka tidak bisa diterima sebagai warga negara (Myanmar), kita tidak bisa membuang mereka ke sungai begitu saja. Tidak bisa membuang mereka ke laut," kata Nyan Win, juru bicara Partai Liga Nasional untuk Demokrasi.
"Mereka juga manusia. Saya melihat mereka sebagai manusia yang memiliki hak-hak azasi," tambahnya.
Bekas pejabat lokal di Thailand Selatan bernama Patchuban Angchotipan ditangkap pihak berwajib dengan tuduhan menjadi otak jaringan penyelundupan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat