Thailand Tegas Berlakukan Standar Euro 5 dan Euro 6 di Industri Otomotif
jpnn.com - Terkait penetapan kebijakan standar emisi gas buang Euro 5 dan Euro 6, Indonesia terbilang terlambat dibanding Thailand.
Dalam laporan Bangkok Post, negeri Gajah Putih itu sudah menetapkan ke semua kendaraan yang dirakit dan diimpor secara lokal sudah harus mematuhi standar Euro 5 pada tahun 2021, sementara kendaraan listrik atau hybrid dan plug-in hybrid harus sesuai Euro 6.
Office of Industrial Economics (OIE) Thailand telah memerintahkan untuk semua produsen dan importir kendaraan untuk bekerja menuju persyaratan tersebut.
BACA JUGA: Ini Manfaat Penerapan Euro 4 di Indonesia
kendati demikian, kebijakan tersebut ternyata menuai protes dari para pelaku industri. Menurut Direktur Jenderal OIE Nattapol Rangsitpol, masih banyak perusahaan mobil menolak rencana itu, dengan mengatakan itu akan menimbulkan biaya produksi tambahan sekitar 15.000-20.000 baht lebih per mobil.
Rangsitpol mengakui bahwa OIE sampai saat ini belum mendapat respons positif dari produsen mobil.
"Kami memang sudah memperkirakan biaya tambahan dan itu tidak akan setinggi yang disebutkan produsen," kata dia.
kendati demikian, Rangsitpol tetap menegaskan bahwa kebijakan standar Euro 5 harus dijalankan, dan berharap lembaga-lembaga terkait saling bersinergi.
Terkait penetapan kebijakan standar emisi gas buang Euro 5 dan Euro 6, Indonesia terbilang terlambat dibanding Thailand.
- Pakar Ekonomi Beber Hambatan Perkembangan Industri Otomotif
- Pemerintah Thailand Akhirnya Minta Maaf atas Pembantaian Tak Bai
- KPPU Diminta Memelototi Isu Persaingan Usaha Tak Sehat di Industri Otomotif
- KPPU Didesak Dalami Isu Persaingan Usaha Tak Sehat di Industri Otomotif
- Perkembangan Industri Otomotif Stagnan, Ahli Hukum Persaingan Usaha Ungkap Penyebabnya
- Thailand Kerahkan Pasukan SEAL untuk Atasi Banjir Chiang Rai