Thailand .

Hampir sudah tujuh tahun sejak Thaksin digulingkan oleh kudeta militer dan dua kali pemilihan umum telah dilakukan di Thailand. Namun negara ini tetap lumpuh oleh ketegangan politik yang belum menemui jalan keluarnya.
Pertanyaan penting harus diajukan: apakah demokrasi di Thailand dinyatakan gagal?
Masalah dimulai ketika pemain-pemain di negara ini bingung dengan konsep “demokrasi” dengan partai-partai politik dan pemilihan umum.
Akibatnya, segala sesuatu berakhir tanpa alasan karena masing-masing menganggap “demokrasi” adalah cara yang saya lakukan, dan “tidak demokrasi” jika saya tidak melakukannya.
Tetapi masalah kembali pelik dan tumpang tindih antara “partai politik” dan “demokrasi” karena keduanya sangat bertentangan.
Partai politik itu dibangun di atas penekanan akan perbedaan, dan demokrasi adalah tentang bagaimana masyarakat berhasil menanganinya.
Tragedi Thailand adalah tentang kesulitan Kaus Merah atau Kaus Kuning untuk bersepakat tentang masalah yang paling penting sekalipun.
Satu kunci pelajaran yang dapat ditarik dari sini: politik dan demokrasi melibatkan lebih dari sekedar partai-partai.