The Adventure of Magellan

"Magellan benar selama ini: Kini tinggal mengikuti angin beraroma rempah sepanjang pelayaran ke Hindia Timur," ungkap Milton.
Ya, negeri yang hari ini bernama Indonesia, dulu disebut Hindia Timur. Inggris menyebut East India, Belanda bilang Oost Indie.
Makanya, ketika memonopoli perdagangan rempah di negeri ini, Belanda membangun kongsi dagang Verenidge Oost Indische Compagnie (VOC), dan Inggris punya East India Company (EIC).
"Sayangnya," lanjut Milton, "Magellan, seperti para penjelajah pada masanya, tidak tahu betapa jauhnya jarak yang ada dan setelah lebih dari tiga bulan di laut tanpa memandang daratan, anak buahnya mulai kelaparan."
Persediaan makanan ludes. Mau tak mau mereka memakan bubuk tepung yang sudah penuh cacing dan bau.
Setelah tepung yang penuh cacing habis, catat Pigafetta, mereka memakan potongan-potongan kulit yang dilipat di tali-tali tambang kapal-kapal tersebut.
Kulit-kulit itu sangat keras. "Untuk mengempukkannya," kenang Pigafetta, "kulit-kulit itu digantung dengan seutas tali ke dalam laut selama empat hingga lima hari.”
Mereka kelaparan. Korban nyawa pun mulai berjatuhan. Pun demikian, armada Spanyol tersebut tiba juga di Filipina.
KISAH pelaut Portugis memimpin armada Spanyol mencari Kepulauan Rempah, negeri yang hari ini bernama Indonesia.
- Sejarah Etnik Simalungun dan Kepahlawanan Rondahaim Saragih
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah