The Big Three Kehabisan Waktu
Gagal Dapatkan Paket Bantuan USD 25 Miliar
Kamis, 20 November 2008 – 15:41 WIB

The Big Three Kehabisan Waktu
WASHINGTON - Tiga produsen otomotif paling besar di AS tak cukup mampu meyakinkan Kongres soal kelangsungan bisnisnya. Upaya General Motors (GM), Ford, dan Chrysler -tiga perusahaan otomotif terbesar AS-yang bermarkas di Detroit dan biasa disebut Big Three--untuk mendapat paket bantuan USD 25 miliar (sekitar Rp 287,5 triliun dengan kurs Rp 11.500 per USD) belum mendapat respons. CEO General Motors Corp. Rick Wagoner telah mengingatkan bahwa kebangkrutan industri otomotif AS dapat menyebabkan 3 juta pekerja kehilangan mata pencarian akibat PHK (pemutusan hubungan kerja) dalam setahun. Ini akan berdampak ke banyak sektor karena industri otomotif menjadi salah satu pilar kunci perekonomian AS.
Saat dengar pendapat dengan para eksekutif tiga perusahaan mobil tersebut Selasa (18/11) atau Rabu WIB (19/11), Senat AS menunjukkan sikap kurang responsif. Big Three pun terancam kehabisan waktu.
Baca Juga:
Para eksekutif puncak General Motors, Ford, dan Chrysler dijadwalkan tampil lagi di depan Kongres Rabu waktu AS atau Kamis WIB (20/11). Senat juga diperkirakan memutuskan soal program bailout bagi industri otomotif Kamis pagi waktu AS atau Kamis malam WIB. Tapi, kecil kemungkinan mereka setuju. Beberapa anggota Kongres memberi sinyal bahwa keinginan itu tidak akan terpenuhi.
Baca Juga:
WASHINGTON - Tiga produsen otomotif paling besar di AS tak cukup mampu meyakinkan Kongres soal kelangsungan bisnisnya. Upaya General Motors (GM),
BERITA TERKAIT
- Vention Meluncurkan Produk Inovasi Terbaru, Desain Lebih Modern
- Survei Ninja Xpress: 40% Konsumen Singapura & Malaysia Beli Barang dari Indonesia
- Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Mentrans Iftitah Harap Jepang Berinvestasi di Kawasan Transmigrasi
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif