The Cliff, Kiat Manchester United Merangkul Loyalitas Warga Kota

David Beckham Jadi Model Inspiratif Anak-Anak

The Cliff, Kiat Manchester United Merangkul Loyalitas Warga Kota
Wartawan Jawa Pos Retnachrista RS di depan The Cliff.

Setelah berlatih, anak-anak biasa berkumpul di common room. Mereka bisa makan, membicarakan latihan dengan pelatih, atau sekadar ngobrol santai. Di situ terdapat poster-poster yang menceritakan perkembangan The Cliff, mulai kali pertama diakuisisi United sampai era Ferguson. Foto culun si pelatih saat masih berusia 50 tahunan tergambar di poster.

"Kami yakin, fasilitas yang ada di The Cliff sangat memadai untuk tim junior," ucap Lester. "Secara fisik, mungkin bukan training ground terbaik. Tapi, kami merancangnya supaya mirip dengan pengelolaan tim profesional. Bahwa pemain-pemain hebat seperti David Beckham dan Roy Keane pernah bermain di sini, itu sudah jadi motivasi terbaik bagi anak-anak," lanjutnya.

The Cliff punya event sendiri. Tiap Sabtu mereka mengadakan latihan terbuka untuk umum. Setiap anak hanya membayar GBP 4 (sekitar Rp 58 ribu). Sedangkan yang menangani mereka adalah pelatih dari FA yang berkualifikasi tinggi. Tidak perlu booking tempat, semua tinggal datang dengan membawa peralatan dan air minum sendiri, lalu bermain.

MU Foundation juga memiliki status center of excellence dari FA. Artinya, mereka bisa mengembangkan potensi pemain lebih jauh. Itu dimanfaatkan untuk membina sepak bola perempuan. Kelompok usianya hampir sama, yakni mulai 9 tahun hingga 17 tahun. Tapi, jika terpilih masuk tim cewek FA, mereka akan dibina dengan level tinggi di The Cliff.

Sebelum memiliki Trafford Training Center yang megah dan modern di Carrington, skuad Manchester United (MU) berlatih di kompleks latihan kecil bernama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News