The Emoji Movie, Tetap Laku Meski Dibenci Kritikus
Latar tempat dan animasi film itu juga dirasa mirip dengan animasi Pixar Inside Out. Dengan rating PG, kritikus menilai bahwa film tersebut kurang cocok bagi anak-anak. Sebab, banyak humor kasar dan slapstick.
Terlebih, film itu menampilkan konten-konten iklan aplikasi secara eksplisit. Misalnya, Candy Crush, Spotify, dan Just Dance Now. Akibatnya, The Emoji Movie tampak seperti iklan yang dikemas menjadi sebuah film.
Meski menjadi bulan-bulanan media, tampaknya The Emoji Movie tetap banyak ditonton. Diputar akhir pekan lalu di Amerika Utara (dan Indonesia dalam waktu dekat), film tersebut diprediksi memperoleh pendapatan minimal USD 27 juta (Rp 266 miliar).
Dalam dua hari pemutaran, film yang disutradarai Tony Leondis (Kung Fu Panda: Secret of the Masters) itu sudah mengantongi USD 10,1 juta atau setara Rp 134,6 miliar. (adn/c14/na)
Entah dosa apa yang dibawa para penggagas The Emoji Movie. Punya bekal bagus (ide, karakter yang sangat populer lantaran kita temui sehari-hari di
Redaktur & Reporter : Adil
- Antusiasme Sebastian Teti dalam Film Bardion Director's Cut
- Jadi Pengisi Suara Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet, Indro Warkop Nostalgia
- Serial Animasi Balpil Hadirkan Episode Final, Holip Berharap Bisa Tayang di TV Nasional
- Cerita Pengalaman Pertama Arbani Yasiz jadi Pengisi Suara di Film Ini, Oalah
- Beyonce Bakal Tampil Spesial Dalam Pembukaan Piala Oscar 2022, Ini Lagu yang Dibawakan
- Nikita Willy Bakal Satu Dokter Bersalin dengan Artis Hollywood, Siapa Saja?