The Emoji Movie, Tetap Laku Meski Dibenci Kritikus

Latar tempat dan animasi film itu juga dirasa mirip dengan animasi Pixar Inside Out. Dengan rating PG, kritikus menilai bahwa film tersebut kurang cocok bagi anak-anak. Sebab, banyak humor kasar dan slapstick.
Terlebih, film itu menampilkan konten-konten iklan aplikasi secara eksplisit. Misalnya, Candy Crush, Spotify, dan Just Dance Now. Akibatnya, The Emoji Movie tampak seperti iklan yang dikemas menjadi sebuah film.
Meski menjadi bulan-bulanan media, tampaknya The Emoji Movie tetap banyak ditonton. Diputar akhir pekan lalu di Amerika Utara (dan Indonesia dalam waktu dekat), film tersebut diprediksi memperoleh pendapatan minimal USD 27 juta (Rp 266 miliar).
Dalam dua hari pemutaran, film yang disutradarai Tony Leondis (Kung Fu Panda: Secret of the Masters) itu sudah mengantongi USD 10,1 juta atau setara Rp 134,6 miliar. (adn/c14/na)
Entah dosa apa yang dibawa para penggagas The Emoji Movie. Punya bekal bagus (ide, karakter yang sangat populer lantaran kita temui sehari-hari di
Redaktur & Reporter : Adil
- Sheila Dara Terombang-ambing Gara-gara Jumbo
- Trailer Film Animasi Jumbo Dirilis, Penggemar Makin Penasaran
- Diproduksi 5 Tahun, Film Animasi Jumbo Libatkan 200 Kreator
- Ariel NOAH Terlibat, Film Animasi Jumbo Umumkan Jadwal Tayang
- Personal Persistence & Film Animasi Into the Mortal World Jadi Penutup Pameran Film Tiongkok 2025
- Antusiasme Sebastian Teti dalam Film Bardion Director's Cut