The Fed Bertindak, Harga Saham GoTo Meleyot, Telkom Bilang Begini
Reza menilai ketika Telkom Group mengambil keputusan untuk berinvestasi di suatu perusahaan, tidak semata-mata hanya mempertimbangkan aspek untung rugi.
Namun, mempertimbangkan aspek yang lebih besar luas lagi, seperti sinergi dalam upaya membangun ekosistem digital nasional yang lebih besar, salah satunya melalui investasi Telkom Group di GoTo.
Oleh karena itu, investasi Telkom Group di GoTo, diyakini akan menciptakan kolaborasi dan sinergi yang sangat bagus.
Reza menyebutkan salah satunya adalah menghadirkan program khusus untuk Mitra Gojek serta easy onboarding merchant Mitra Gojek menjadi reseller Telkomsel, akses mudah untuk reseller melalui GoShop, dan fitur keamaman seperti number masking.
Merger Gojek-Tokopedia diharapkan semakin memperkuat investasi Telkomsel di Gojek untuk menjadi solusi digital yang lengkap dengan nilai sinergi value yang cukup tinggi.
Telkomsel juga memberikan solusi kepada pengemudi dan merchant Gojek untuk meningkatkan engagement melalui penggunaan layanan digital connectivity dan platform advertising Telkomsel.
"Sehingga dengan adanya program sinergi ini, kami berharap akan tercipta nilai tambah (value creation) yang berkelanjutan baik bagi Telkom, GoTo dan Indonesia di masa depan," kata Reza.
Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) atau 0,50 persen membuat indeks seluruh saham global mengalami tekanan jual.
Emiten bank digital seperti Bank Jago (ARTO) dan market place seperti BukaLapak (BUKA) dan GoTo mengalami koreksi yang cukup dalam.
- Puji Roadmap Telkom Indonesia di Raker Komisi VI, Legislator PKS: Paling Lengkap & Bagus
- Bentuk Optimisme Manajemen, Direksi Indosat Borong Jutaan Lembar Saham ISAT
- Komisi VI DPR Puji Capaian Kinerja Telkom Indonesia
- MDMedia Kembali Gelar 'SEA Today Golf Day'
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- GoTo Group Hadirkan Program Makan Bergizi Gratis di 13 Kota