The Fed Tahan Suku Bunga Acuan, Asyik Kurs Rupiah Melaju Kamis Ini
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (18/3) mampu menguat.
Pada pukul 09.32 WIB, rupiah bergerak menguat 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.393 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.428.
Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menyatakan, rupiah menguat ditopang keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Fed menahan suku bunga acuan.
Di samping itu, kata dia, melemahnya indeks USD dan turunnya imbal hasil (yield) obligasi AS kemungkinan akan mendorong penguatan rupiah.
"Yield US treasury 10 tahun kemungkinan turun ke level 1,6 persen. Keputusan The Fed untuk tetap melanjutkan tingkat suku bunga rendah dan program pembelian surat utang di tengah kenaikan pertumbuhan ekonomi, kemungkinan akan meredakan tekanan naiknya yield US treasury," ujar Ahmad dalam kajiannya, di Jakarta, Kamis.
Ahmad menyebutkan, The Fed juga berjanji akan terus melakukan program pembelian surat utang setiap bulan sebesar USD 120 miliar.
Kebijakan tersebut, sambung dia, kemungkinan akan meredakan kenaikan imbal hasil obligasi AS yang meningkat selama tiga bulan terakhir.
Ahmad juga mengatakan, berdasarkan pernyataan Powell yang menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2021 akan memicu inflasi. Seperti diketahui, proyeksi ekonomi AS menjadi 6,5 persen dari sebelumnya 4,2 persen.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (18/3) mampu menguat.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin