The Good, The Bad, and The Ugly
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kelompok politik yang baik adalah kelompok yang mampu membangun identitas diri yang kemudian menjadi pembeda antara ia dengan kelompok yang lain.
Namun, identitas itu tidak membuatnya merasa eksklusif atau tidak mau mengenal yang lain.
Sebaliknya, mereka tetap mampu bersikap inklusif, bersedia berinteraksi, dan siap mengenal hal yang berbeda dengan kelompoknya.
Kelompok tersebut menyadari bahwa manusia adalah agen multi-identitas.
Ada identitas suku, organisasi, agama, politik, hingga identitas kebangsaan yang dimiliki oleh masyarakat.
Kata Paloh, politik identitas yang tidak baik atau bad adalah mereka yang bersikap eksklusif dan tidak mau mengenal yang lain.
Mereka membatasi diri dalam berteman atau bekerja sama.
Mereka tidak mengganggu namun cara pandang dan berpikirnya menjadi sempit.
Surya Paloh mengutip kisah film The Good, The Bad, and The Uglyitu ketika berpidato pengukuhan doktor honoris causa yang diterimanya dari Universitas Brawijaya
- Surya Paloh: Kenapa Kami Tidak Ada di Kabinet Rezim Prabowo?
- Keponakan Jadi Komisaris di BUMN, Surya Paloh Bilang Begini
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- 2 Anak Buah Surya Paloh Kompak Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Alasannya Sama
- Tom Lembong Jalani Sidang Perdana, Istri Hingga Anies Memberikan Dukungan