The Good, The Bad, and The Ugly
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Melihat sesuatu selalu dari sudut pandangnya, kurang empati.
Politik identitas yang buruk atau ugly adalah sesuatu yang dapat merusak.
Praktik politik semacam ini tidak hanya picik, tetapi juga membodohi masyarakat yang dapat membuat perpecahan masyarakat. I
a berdiri di atas kesadaran bahwa identitasnyalah yang paling unggul dan kelompoknyalah yang paling benar.
Maka, identitas lain tidak hanya harus menjadi nomor dua akan tetapi juga harus dikalahkan atau ditiadakan jika perlu.
Pandangan Paloh ini menjadi air yang menyegarkan lanskap politik Indonesia yang beberapa waktu belakangan ini kering dan gersang karena polarisasi akibat politik identitas.
Politik identitas bukan hanya menjadi isu panas di Indonesia.
Di banyak negara hal itu menjadi wacana perdebatan yang tak pernah berhenti.
Surya Paloh mengutip kisah film The Good, The Bad, and The Uglyitu ketika berpidato pengukuhan doktor honoris causa yang diterimanya dari Universitas Brawijaya
- Surya Paloh: Kenapa Kami Tidak Ada di Kabinet Rezim Prabowo?
- Keponakan Jadi Komisaris di BUMN, Surya Paloh Bilang Begini
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- 2 Anak Buah Surya Paloh Kompak Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Alasannya Sama
- Tom Lembong Jalani Sidang Perdana, Istri Hingga Anies Memberikan Dukungan