The Habibie Center Beri Rekomendasi Pencegahan Stunting
“Harus ada standar cara pengukuran di seluruh daerah. Tidak mudah menentukan anak apakah stunting atau bukan. Anak stunting adalah jika kondisi pendeknya disebabkan oleh nutrisinya yang kurang," kata Damayanti.
Dalam kesempatan itu Damayanti memberikan dua rekomendari pencegahan dan penanganan stunting.
Pertama, penerapan pola pemberian MPASI yang benar-benar melengkapi semua zat gizi yang sudah tidak terpenuhi oleh asi saja, terutama energi dan protein hewani.
Kedua, pemenuhan kebutuhan pangan untuk keperluan medis khusus untuk kondisi penyakit penyebab stunting.
Associate Fellow The Habibie Center Widya Leksmanawati Habibie menyatakan, saat ini di Indonesia sudah banyak memiliki kebijakan mengenai gizi dan anak, tetapi belum secara spesifik menyasar pencegahan stunting.
:Padahal komitmen politik dalam bentuk sebuah kebijakan yang terintegrasi dari tingkat nasional sampai dengan tingkat desa sangat dibutuhkan untuk menjamin alokasi dana nasional. Selain itu, banyak juga program yang belum tepat, seperti biskuit gizi yang sulit dikonsumsi oleh anak-anak,” kata Widya.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Juanita menjelaskan, tantangan yang selama ini dihadapi di lapangan adalah komitmen pimpinan dalam pencegahan dan penanganan stunting.
“Kemudian juga bagaimana untuk meningkatkan dukungan dari masyarakat, organisasi sipil, dan lain-lain,” kata Juanita.
The Habibie Center menyampaikan rekomendasi terobosan kebijakan untuk pencegahan dan penanganan stunting pada anak.
- Kebun Gizi, Solusi Berkelanjutan Atasi Stunting di Morowali Utara
- Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Menteri Kependudukan Petakan Daerah dengan Keluarga Berisiko Stunting
- JICT Bikin Terobosan Menekan Angka Stunting di Jakarta Utara