The Indonesian Keroncong Center dan Ambisi Go International
Dana Miliaran Rupiah dari Kantong Pribadi, Musisi Diasuransikan
Sabtu, 16 April 2011 – 08:08 WIB

Dr. R. H. Soetomo, pendiri The Indonesian Keroncong Center saat sesi latihan Selasa lalu di Gedung The Indonesian Keroncong Center, Jakarta. Foto : Ahmad Baidhowi/JAWA POS
Karena itu, lanjut Soetomo, selain mengundang para pejabat Indonesia agar makin peduli dengan musik keroncong, dirinya berencana mengundang duta besar negara-negara yang sebagian warganya menggemari musik keroncong. "Upaya menduniakan musik keroncong ini bukan sekadar iseng, main-main, tapi serius. Karena itu, kantor The Indonesian Keroncong Center kami buat representatif agar tidak ada kesan bahwa keroncong ini musik murahan, musik pinggiran," tegasnya.
Memang, meski masih dalam penyempurnaan, bangunan gedung The Indonesian Keroncong Center sudah terlihat megah. Berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur, bangunan tiga lantai dengan cat abu-abu itu berdiri di atas tanah hampir 600 meter persegi.
Selain tempat latihan keroncong, beberapa ruang dalam gedung tersebut disiapkan untuk menjadi studio rekaman dan museum keroncong. Rencananya, museum diisi berbagai alat musik keroncong, pernik-pernik perihal keroncong, catatan tentang sejarah keroncong, serta beberapa barang peninggalan para maestro keroncong.
Untuk studio rekaman, seperangkat alat-alat canggih siap didatangkan. Bahkan, kata Soetomo, studio rekaman itu nanti bisa menjadi studio dengan kualitas terbaik di Indonesia. Khusus untuk operator studio tersebut, The Indonesian Keroncong Center mengirim salah seorang stafnya belajar ke Jerman.
The Indonesian Keroncong Center sengaja dibuat megah dan lengkap fasilitasnya agar keroncong tidak dianggap murahan. Sudah ada komitmen pasarkan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu