The Jakmania Pesta di Stadion Lebak Bulus Sebelum Digusur
jpnn.com - Wajah Stadion Lebak Bulus segera hilang dari Jakarta. Dalam waktu dekat, stadion itu digusur untuk pembangunan depo mass rapid transit (MRT). Minggu (21/12) The Jakmania, sebutan supporter Persija, merayakan puncak acara ulang tahun ke-17 di stadion tersebut. Mereka, tampaknya, ingin merasakan detik-detik terakhir sebelum stadion berkapasitas 15 ribu orang itu digusur.
The Jakmania memang memiliki kedekatan khusus dengan Stadion Lebak Bulus. Sebab, stadion yang dibangun pada 1987 tersebut pernah menjadi saksi kejayaan Persija pada masa lalu. Acara ulang tahun dikemas dalam pesta yang meriah. Ada lima acara yang diadakan pengurus pusat The Jakmania. Mulai tasyakuran, santunan bagi yatim piatu, trofeo suporter, sampai pentas musik. Semua diadakan di Stadion Lebak Bulus.
Berdasar pantauan Jawa Pos, para pendukung Persija memadati stadion sejak pukul 13.00. Mereka tampak antusias mengikuti acara sejak awal sampai akhir. Beberapa tokoh penting juga hadir di sana. Mulai pemain Persija, manajemen, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Ya, mereka semua ingin merasakan momen terakhir di stadion tersebut.
Tidak banyak yang tahu tanggal pasti pembangunan stadion yang dulu bernama Sanggraha Pelita Jaya itu. Yang terekam dalam catatan hanya tahun pembangunan, yakni 1987. Menurut berbagai sumber, stadion di Kecamatan Cilandak itu dulu merupakan milik keluarga Aburizal Bakrie. Stadion tersebut juga pernah menjadi markas klub Pelita Jaya.
Pada 1997, The Jakmania lahir. Sejak saat itu pula, Persija yang semula bermain di Stadion Menteng, Jakarta Pusat, pindah ke Stadion Lebak Bulus. Akhirnya, di sana ada dua klub. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Persija punya lebih banyak pendukung. ’’Dulu di sini ada derby Jakarta. Persija selalu bersaing dengan Pelita Jaya. Tapi, pendukung Pelita Jaya lebih sedikit. Akhirnya, mereka hijrah ke Solo,’’ tutur pendiri The Jakmania Ferry Indrasjarief kepada Jawa Pos (Induk JPNN.com).
Di Stadion Lebak Bulus, Persija tumbuh besar dengan makin banyaknya The Jakmania. Akhirnya, pada 2001, tim berjuluk Macan Kemayoran itu berhasil menjuarai Liga Indonesia. Sayangnya, kiprah Persija di sana hanya bertahan 11 tahun. Pada 2008, PT Liga Indonesia membuat kompetisi bernama Djarum Liga Super Indonesia. Stadion Lebak Bulus dianggap tidak memenuhi standar Badan Liga Indonesia (BLI). Akhirnya, Persija pindah ke Stadion Utama Gelora Bung Karno. (fiq/c14/oni)
Wajah Stadion Lebak Bulus segera hilang dari Jakarta. Dalam waktu dekat, stadion itu digusur untuk pembangunan depo mass rapid transit (MRT). Minggu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS