The Jokowi Center: Jangan Memusuhi Sukarelawan dan Rambut Putih
Setelah pilpres berlalu, kata Teuku Neta, kenapa kegiatan silaturahmi semacam itu diharamkan. Terlebih, sebelumnya Jokowi juga hadir dalam beberapa kegiatan sukarelawan dan tidak ada suara sumbang dari PDIP.
“Dari judul kegiatan saja maknanya sangat mulia, 'Gerakan Nusantara Bersatu', di sela kegiatan ada penyerahan bantuan untuk korban bencana gempa Cianjur,” katanya.
Dia meyakini bahwa tidak ada rapat tertutup yang membahas permintaan jabatan atau bagi-bagi proyek dalam kegiatan tersebut, baik sebelum acara maupun setelahnya.
Teuku menilai bahwa tidak perlu menyebut Jokowi dijebak dan dipaksa hadir sehingga seolah-olah kehadirannya karena ada todongan.
“Yang diundang dan yang hadir sama-sama senang dengan kesuksesan acara itu, tidak ada jebakan, dipastikan acara itu tidak menganggu apalagi menurunkan kewibawaan Presiden Jokowi,” katanya.
Dia menyebut sukarelawan pernah berjuang, bersungguh-sungguh berkerja, tanpa lelah untuk kemenangan di Pilgub DKI serta Pilpres 2014 dan 2019.
“Sukarelawan tetap setia sampai saat ini, harusnya diapresiasi, bukan memusuhi sukarelawan dan 'rambut putih',” pungkas dia. (cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Teuku Neta Firdaus selaku Direktur Eksekutif The Jokowi Center turut mengomentari pernyataan dari Presiden Joko Widodo soal pemimpin berambut putih.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Ketua DPP PDIP Said Abdullah Tanggapi Putusan MK Tentang Penghapusan Presidential Threshold
- KPK Periksa Eks Dirjen Imigrasi Ronny Sompie
- Eks Sukarelawan Sebut Jokowi Layak Masuk Daftar Pemimpin Korup versi OCCRP
- Hasto Ditetapkan Jadi Tersangka, Agus Widjajanto: KPK Harus Berlaku Adil
- Anggota DPR Didik Melon Mulai Berjalan Kaki dari Jakarta ke Boyolali