The Next Gus Dur
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Di era reformasi, NU terlibat langsung dengan politik praktis ketika Gus Dur terpilih menjadi presiden pada 1999. Masa kepemipinan Gus Dur hanya berlangsung tiga tahun dan berakhir dengan kekecewaan ketika Gus Dur menghadapi impeachment pada 2021.
Pada masa-masa berikutnya NU tidak terjun langsung ke dalam politik praktis, tetapi tetap mewarnai praktik politik nasional. Di bawah KH Said Aqil Siradj NU kembali masuk ke kancah politik praktis dengan munculnya KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres Jokowi dalam pilpres 2019.
Sosiolog Prancis Andree Feillard melakukan studi yang sangat komprehensif untuk melihat hubungan NU dengan negara.
Buku ‘’NU Vis a Vis Negara: Pencarian Isi, Bentuk, dan Makna di Tengah Prahara’’ (2009) menyajikan studi yang mendetail mengenai perkembangan-perkembangan awal NU.
Feillard melihat bahwa Islam di Indonesia memiliki perbedaan pendekatan di masing-masing daerah. Kontur perkembangan Islam di Nusantara sangat heterogen karena penerimaan terhadap Islam dilakukan dengan penyesuaian terhadap adat istiadat masyarakat yang beragam.
NU muncul karena beberapa faktor, yaitu munculnya gerakan reformis dengan misi pembaruan hingga faktor politik runtuhnya kekhalifahan Islam Turki Usmani.
Sistem pemerintahan berdasarkan syariah Islam dihapuskan dan digantikan dengan sekularisasi—pemisahan agama dari negara–yang berakibat pada lemahnya kontrol politik umat Islam di dunia.
Dari situ kemudian terjadi segmentasi gerakan Islam selama abad ke-20 antara kelompok-kelompok status quo yang masih merindukan model kekhalifahan Islam dengan kelompok baru yang modernis yang ingin mengubah pola hubungan Islam dengan politik.
Gus Yahya disebut-sebut akan banyak meniru Gus Dur dalam memimpin Nahdlatul Ulama.
- Temui Gus Yahya, Mendikdasmen Prof Mu'ti Berharap Terus Jalin Kerja Sama dengan NU
- Menjelang Pelantikan Prabowo, Gus Yahya Bicara Soal Harapan Besar
- Bamsoet: Prabowo Menyambut Baik Keputusan MPR Terkait Bung Karno, Soeharto, dan Gus Dur
- Delapan Prabowo
- Tiga Presiden
- TAP MPR II/2001 Sudah Tidak Berlaku, Bamsoet Desak Segera Pulihkan Nama Baik Gus Dur