The Professor, Band Para Guru Besar Universitas Indonesia
Latihan Nyanyi Dulu, Baru ke Ruang Bedah
Senin, 03 Mei 2010 – 08:31 WIB
![The Professor, Band Para Guru Besar Universitas Indonesia](https://cloud.jpnn.com/photo/uploads/beritabasket/dirbasket2363803052010/img0305201011551.jpg)
AKSI PANGGUNG - The Professor Band, Prof. Dr. Sarlito Wirawan (rambut putih) dan Chatarina Paulus (baju ungu) di Hotel Grand Mahakam tadi malam. Foto: Nungki Kartikasari/Jawa Pos
DI BALIK keseriusan menekuni disiplin ilmunya, belasan profesor Universitas Indonesia memanjakan diri dengan bermain musik. Mereka membentuk band yang diberi nama The Professor Band (TPB). Sebagian menyandang gelar guru besar.
NUNGKI KARTIKASARI, Jakarta
Baca Juga:
SUARA polos Ratu Leliana mengalun indah di ruang Magnolia, Hotel Grand Mahakam, tadi malam. Gadis delapan tahun itu melantunkan Night Birds Beyond The Sea milik Robbie Williams. Di belakangnya, belasan guru besar berbalut kostum hitam mengiringi penampilan putri guru besar Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI), Nugroho B. Sukamdani itu.
Mereka adalah para profesor yang tergabung dalam The Professor Band (TPB) yang mengisi acara Malam Keakraban Guru Besar UI. Selama dua jam, band pimpinan Prof Dr Sarlito Wirawan Sarwono itu menyuguhkan sepuluh lagu. Pada akhir acara, TPB mengajak para guru besar berdansa. I Saw Her Standing There mengalun, mengiringi goyang para guru besar tersebut.
DI BALIK keseriusan menekuni disiplin ilmunya, belasan profesor Universitas Indonesia memanjakan diri dengan bermain musik. Mereka membentuk
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah