The Professor, Band Para Guru Besar Universitas Indonesia
Latihan Nyanyi Dulu, Baru ke Ruang Bedah
Senin, 03 Mei 2010 – 08:31 WIB

AKSI PANGGUNG - The Professor Band, Prof. Dr. Sarlito Wirawan (rambut putih) dan Chatarina Paulus (baju ungu) di Hotel Grand Mahakam tadi malam. Foto: Nungki Kartikasari/Jawa Pos
Sesuai namanya, TPB diperkuat para profesor. Memang, di antara 21 personel TPB, tidak semua bergelar profesor. Ada juga yang masih berstatus mahasiswa dan dosen. Para profesor yang tergabung dalam band beraliran jazz itu, antara lain, Sarlito Wirawan. Guru besar fakultas psikologi tersebut memainkan saksofon.
Rektor UI Prof Dr Gumilar Soemantri memainkan caracas dan Prof Dr Ronny Nitibaskara memetik mandolin. Sedangkan, guru besar fakultas kedokteran Prof Dr Usman Chatib Warsa dan Ichramsyah A. Rahman menjadi vokalis. Dua vokalis lainnya adalah Prof Dr Safri Nugraha dan Prof Dr Nugroho B. Sukamdani .
Gitar dipegang Prof Dr Agus Sarjono dan Prof Dr Triyatno Yudo Haryoko, sementara Prof Dr Benny Hoed "ayah musikus Anto Hoed" kebagian meniup harmonika. Prof Dr Paulus Wirutomo menggebuk drum, sedangkan istrinya, Catharina Paulus Wirotomo, memainkan saksofon sekaligus merangkap manajer.
"Jenis musik TPB lebih mengarah pada live jazz," kata dosen FISIP UI itu. "Ada lagu yang menjadi favorit seluruh personel TPB, yaitu Hallo Dally milik Louis Amstrong dan lagunya Frank Sinatra, Fly to The Moon," lanjut Yayi, sapaan akrab Catharina. Band itu pernah mencetak rekor Muri sebagai kelompok musik dengan personel guru besar terbanyak di dunia.
DI BALIK keseriusan menekuni disiplin ilmunya, belasan profesor Universitas Indonesia memanjakan diri dengan bermain musik. Mereka membentuk
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu