The Real Winner is Qatar

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

The Real Winner is Qatar
Pertunjukan kembang api di sekeliling balon trofi Piala Dunia yang berlangsung jelang sepak mula partai final Piala Dunia 2022 antara Argentina melawan Prancis di Stadion Lusail, Al Daayen, Qatar, Minggu (18/12/2022). (ANTARA/Gilang Galiartha)

Akan tetapi, FIFA dan Qatar tetap bersikeras menerapkan aturan itu.

Jerman akhirnya dipermalukan karena kalah oleh Jepang dan tersingkir di babak penyisihan.

Turnamen Qatar menjadi perhelatan yang paling aman, karena tidak ada kerusuhan atau tawuran antara suporter, seperti yang selama ini terjadi di Piala Dunia di berbagai negara.

Kebijakan Qatar yang tidak mengizinkan penjualan alkohol menjadi salah satu faktornya.

Qatar telah menjadi kampiun dunia Islam.

Arab Saudi ingin menasbihkan diri sebagai penghulu dunia Islam, tetapi modernisasi yang dilakukan oleh Pangeran Muhammad bin Salman mengarah pada westernisasi dan bahkan sekularisasi.

Pembangunan Kota Modern Neom--yang akan menjadi kota supermodern internasional--memakai standar barat, termasuk menyediakan alkohol dan tempat hiburan ala barat.

Turki juga berusaha menjadi panglima negara-negara Islam untuk menghidupkan kembali kejayaan kekhalifahan Utsmaniyah.

Sang juara adalah Messi, tetapi juara yang sesungguhnya adalah Qatar. Juara sebenarnya pada perhelatan Piala Dunia ini tidak lain adalah tuan rumah Qatar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News