Theo-Syamsir Bungkam Soal Rapat
jpnn.com - ''Saya memilih diam. Silahkan tanya sama ketua komsi I. Apa saja yang dibicarakan tadi,'' pinta Samsir.
Sejumlah wartawan media cetak, elektronik dan online yang mengajukan beberapa pertanyaan, gagal mendapat jawaban. Samsir yang dibuntuti dari Gedung Nusantara II sampai lokasi parkir depan DPR RI, bersikukuh tidak mau berkomentar. Sebagai isyarat enggan berkomentar, Samsir menutup mulutnya rapat-rapat.
Tanda-tanda Samsir enggan membeberkan hasil pertemuan kepada media, memang sudah tampak sejak awal. Saat rapat selesai, Samsir keluar lewat pintu samping. Berapa wartawan yang sudah menunggu selama tujuh jam di depan pintu keluar utama ruang rapat komisi I DPR RI, terkecoh.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR RI, Teo Elsambuaga juga enggan menceritakan secara sfesipik isi pertemuan dengan BIN siang kemarin.
''Tidak bisa saya jelaskan secara sfesipik. Namanya juga rapat tertutup. Tanya saja pada ketua BIN,'' lemparnya.
Meski enggan memberkan inti pertemuan, Teo mengaku pertemuan Komisi I dengan BIN siang kemarn merupakan rapat reguler antara Komisi I DPR RI dengan BIN. Dalam rapat reguler tersebut, BIN mejelaskan persoalan politik, ekonomi, pemberantasan terorisme dan stabilitas keamanan.
''Banyak hal yang kita bicarakan. BIN memberikan masukan, lalu masukan tersebut kita diskusikan,'' terang Teo sembari kembali menegaskan ia tidak bisa menjelaskan isi pertemuan secara sfesipik.
Pertemuan BIN dan Komisi I DPR RI siang kemarin, digelar sejak pukul 11.00 hingga pukul 17.00 WIB. (aji/jpnn)
Jakarta—Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Samsir Siregar, enggan membeberkan hasil rapat koordinasi dengan komisi I DPR RI, yang digelar
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- Jaksa Panggil Suami Airin dan Ketua DPRD Banten terkait Dugaan Korupsi
- Bappenas Membeberkan Mengenai Pentingnya Pelestarian Lingkungan Perdesaan
- Indonesia Tunda Komitmen Iklim di COP 29 Azerbaijan, Aktivis Lingkungan Bereaksi
- Dukungan Bebaskan Tom Lembong Terus Mengalir, Kejagung Dianggap Ugal-ugalan