Theresia Mastai, Kapolsek yang Menyamar di Klinik Aborsi Ibu Kota

Bagi Tugas dengan Suami Besarkan Tiga Putri

Theresia Mastai, Kapolsek yang Menyamar di Klinik Aborsi Ibu Kota
Theresia Mastai, Kapolsek yang Menyamar di Klinik Aborsi Ibu Kota
Menurut dia, tak ada rasa takut saat dia melakukan aksi penyamaran yang berlangsung selama 20 menit itu.  Sebab, sebagai polisi, dia sudah memiliki dasar-dasar undercover. "Lagipula, saya sudah beberapa kali melakukan penyamaran," ujarnya.

 

Theresia memang kerap menyamar. Bahkan, saat membongkar jaringan pembuat ekstasi di ibu kota beberapa waktu lalu, wanita tersebut harus tiga hari bermalam di Pelabuhan Tanjung Priok. Saat itu dia menyamar sebagai penjual minuman keliling. Pengorbanan tersebut tak sia-sia karena dia bisa mengintai praktik penyelendupan bahan baku ekstasi lewat salah satu pelabuhan tersibuk itu.

 

Setelah sukses penggerebekan tersebut, Theresia berharap masyarakat tidak perlu khawatir melaporkan tempat-tempat praktik aborsi ilegal. Apalagi, dalam sepekan terakhir, beberapa klinik aborsi ilegal terbongkar. "Sudah tugas kami sebagai polisi melindungi masyarakat. Bagi saya, apa pun risikonya, harus tetap dilakukan untuk melindungi masyarakat," tuturnya.

 

Sebagai seorang polisi, Theresia dituntut  selalu tampil prima. Karena itu, seharí­¨ari Theresia juga rajin berolahraga. Meski hanya  stretching. "Walaupun stretching di kamar mandi sambil mandi," katanya, lalu tersenyum.

 

Terungkapnya praktik aborsi di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, tak lepas dari peran Theresia Mastai. Berkat keberanian penyamaran wanita yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News