Theresia Mastai, Kapolsek yang Menyamar di Klinik Aborsi Ibu Kota
Bagi Tugas dengan Suami Besarkan Tiga Putri
Selasa, 03 Maret 2009 – 05:56 WIB
Menurut dia, tak ada rasa takut saat dia melakukan aksi penyamaran yang berlangsung selama 20 menit itu. Sebab, sebagai polisi, dia sudah memiliki dasar-dasar undercover. "Lagipula, saya sudah beberapa kali melakukan penyamaran," ujarnya.
Theresia memang kerap menyamar. Bahkan, saat membongkar jaringan pembuat ekstasi di ibu kota beberapa waktu lalu, wanita tersebut harus tiga hari bermalam di Pelabuhan Tanjung Priok. Saat itu dia menyamar sebagai penjual minuman keliling. Pengorbanan tersebut tak sia-sia karena dia bisa mengintai praktik penyelendupan bahan baku ekstasi lewat salah satu pelabuhan tersibuk itu.
Setelah sukses penggerebekan tersebut, Theresia berharap masyarakat tidak perlu khawatir melaporkan tempat-tempat praktik aborsi ilegal. Apalagi, dalam sepekan terakhir, beberapa klinik aborsi ilegal terbongkar. "Sudah tugas kami sebagai polisi melindungi masyarakat. Bagi saya, apa pun risikonya, harus tetap dilakukan untuk melindungi masyarakat," tuturnya.
Sebagai seorang polisi, Theresia dituntut selalu tampil prima. Karena itu, seharí¨ari Theresia juga rajin berolahraga. Meski hanya stretching. "Walaupun stretching di kamar mandi sambil mandi," katanya, lalu tersenyum.
Terungkapnya praktik aborsi di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, tak lepas dari peran Theresia Mastai. Berkat keberanian penyamaran wanita yang
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala