Theresia Mastai, Kapolsek yang Menyamar di Klinik Aborsi Ibu Kota

Bagi Tugas dengan Suami Besarkan Tiga Putri

Theresia Mastai, Kapolsek yang Menyamar di Klinik Aborsi Ibu Kota
Theresia Mastai, Kapolsek yang Menyamar di Klinik Aborsi Ibu Kota
Dia juga banyak minum air putih, memilih makanan sehat, dan rajin berdoa. "Dalam hidup harus senantiasa bersyukur," ujarnya.

 

Theresia mengakui, kehidupan polisi yang penuh tantangan dan banyak di luar rumah membuat dia dan suaminya, Paulus Sidik Budhiadi, seorang wartawan, harus pandai-pandi membagi waktu untuk keluarga. Dia tak mau ketiga putrinya kehilangan sosok ayah dan ibu. Theresia berkomitmen jika dia tidak ada di rumah, suami yang menggantikan posisinya. Demikian sebaliknya. "Pengorbanan Papa sudah besar demi menjaga kalian," kata Theresia menirukan nasihatnya lepada ketiga anaknya.

 

Karena tuntutan profesi, Theresia mengakui dirinya kerap harus ke luar kota atau tugas luar negeri. Pada saat seperti itulah  tugasnya sebagai istri diatasi sang suami. "Suami saya pengertian, tidak pernah membedakan mana tugas istri dan suami saat saling membutuhkan," katanya.

 

Setiap akhir pekan, Theresia biasanya  selalu pergi bersama dengan suami dan anaknya. Mereka mengisi dengan aktivitas bersantai seperti ke salon, makan di luar, atau nonton bioskop. "Atau jalan-jalan dari mal ke mal," ujarnya, lalu tertawa.

     

Terungkapnya praktik aborsi di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, tak lepas dari peran Theresia Mastai. Berkat keberanian penyamaran wanita yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News