THR Lebaran Mau Dicicil, Buruh Siap Bergerak, Said Iqbal Ingatkan Janji Menko Airlangga
jpnn.com, JAKARTA - Puluhan ribu buruh berencana menggelar aksi secara besar-besaran pada 12 April 2021 atau sehari sebelum Ramadan 1442 hijriah.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengaku, situasi pandemi tidak memungkinkan kaum buruh melaksanakan demonstrasi secara berkelanjutan.
"Kenapa kami perlu melakukan aksi satu hari menjelang puasa? Sebab, pandemi Covid-19 tidak memungkinkan aksi terus dalam menyuarakan kepentingan buruh," ujar Said Iqbal dalam konferensi pers secara virtual, Senin (5/3).
Menurut Said Iqbal, aksi 12 April membawa tiga tuntutan. Satu di antaranya meminta Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan Undang-Undang tentang Cipta Kerja.
"Membatalkan atau mencabut Undang-Undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan," ujar dia.
Tuntutan berikutnya, kata Said Iqbal, buruh meminta pemerintah dan pengusaha untuk tetap membayarkan upah minimum sektoral kabupaten/kota tahun 2021.
Buruh sekaligus akan menuntut agar pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran 2021 penuh tanpa dicicil.
Sebab, pembayaran THR tanpa dicicil menjadi janji politik Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Satu tuntutan buruh dalam aksi nanti meminta Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan Undang-Undang tentang Cipta Kerja.
- Menaker Yassierli: Formula UMP 2025 Masih Dirumuskan
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Ribuan Buruh Surabaya Bersemangat Memenangkan Khofifah-Emil
- Mengenal Skema Bipartit pada Penerapan UMP versi Apindo
- Ingin Arah Baru Pemberantasan Korupsi, Pakar Uji Materi 2 Pasal UU Tipikor ke MK
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan