Tia Kuasai Enam Bahasa, Ken Sembilan

Tia Kuasai Enam Bahasa, Ken Sembilan
Komunitas Polyglot Indonesia (KPI) Jakarta. Foto: Jawa Pos

Rizal percaya penuh pada Krisna, yang juga salah satu founder komunitas. Dia mengenal Krisna dari youtube. Krisna yang kala itu tengah kuliah di Wonkwang University di Kota Iksan, Korea, meng-upload video percakapannya dalam 13 bahasa asing. Video-video Krisna tersebut menarik perhatian Rizal. ’’Ya intinya saya percaya dengan dia,”ujarnya.

Krisna yang kini menjadi Sekretaris III Biro Kepegawaian Kemenlu itu memang kerap mendapat order untuk menjadi penerjemah. Yang terbaru, dia mengikuti kunjungan Wapres Boediono ke Korea. Dia menjadi translator resmi bahasa Korea untuk Wapres kala itu.

Meski sempat menguasai 13 bahasa asing, termasuk bahasa Swahili, Vietnam, Kamboja, Catalan, Canton, hingga Shanxihua, pria 31 tahun itu kini mulai lupa dengan bahasa-bahasa tersebut. Yang masih fasih tinggal bahasa Mandarin, Korea, Jepang, dan Canton.   ’’Kalau nggak dipakai ya pasti lupa,” ujarnya.

Karena itu, Krisna tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan jika ada tawaran untuk menjadi penerjemah atau pewawancara local staff. Sebab, dari situ, dia bisa kembali me-refresh kemampuan bahasa asingnya. Beruntung, pria asal Blitar itu tergolong orang yang mudah belajar bahasa. Cukup semalam atau dua malam, Krisna bisa kembali mengingat bahasa asing yang pernah dipelajarinya.

ADA orang-orang tertentu yang punya kemampuan berbahasa asing lebih dari satu. Bahkan, tak jarang yang menguasai lebih dari lima bahasa asing. Mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News