Tiada Maaf Bagi TrumpKim
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Meski dua hari lalu Lebaran dan harusnya bermaaf-maafan, tapi tiada maaf bagi Trump dan Kim. Potongan rambut mereka mengecewakan para penata rambut sedunia.
Ahli-ahli tata rambut tentu menagis melihat gaya rambut mereka berdua. Tidak jelas potongan gaya apa itu.
Seperti tak mampu ke salon saja. Padahal mereka berdua lagi menarik perhatian. Lagi sengaja berusaha menarik perhatian.
Tapi seberapa besar pun Trump ingin lebih menonjol Kimlah yang ditakdirkan lebih menonjol.
Seberapa mahal pun penata rambut Trump, potongan rambut Kimlah yang lebih menarik perhatian. Setidaknya potongan rambut Kim mengingatkan pada gaya rambut kakeknya: Kim Il-sung. Pendiri Korut. Sahabat Bung Karno.
Tapi yang bikin tokoh dunia kagum pada Kim Jong-un: kemampuan gesturnya. Ia bisa tampil ”sangat presiden”.
Padahal ia sangat muda: umurnya separuhnya Trump. Padahal negaranya kecil: separuhnya semenanjung Korea yang mungil. Padahal rakyatnya amat miskin: separuhnya kemiskinan negerinya ‘Pia Palen’.
Kim juga sama sekali tidak canggung saat menyapa Trump dalam bahasa Inggris: ”Nice to meet You, Mr President.” Dengan logat yang baik. Natural. Dan seperti bukan hasil sebuah latihan.