Tiang Grider Tol Becakayu Roboh, Nyawa Rakyat Dihargai Murah

Tiang Grider Tol Becakayu Roboh, Nyawa Rakyat Dihargai Murah
Polisi mengamankan lokasi tiang penyangga Tol Becakayu yang ambrol saat pengecoran, Selasa (20/2) dini hari. Foto: Twitter/TMCPoldaMetro

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Nizar Zahro ikut angkat suara perihal robohnya tiang grider Tol Becakayu, Jakarta Timur, Selasa (20/2).

Dia mengatakan, pengerjaan proyek yang bermasalah harus dihentikan.

Menurut dia, pengerjaan proyek tanpa memedulikan keselamatan pekerja tidak ubahnya kerja rodi pada zaman kolonial Belanda maupun romusa saat Indonesia dijajah Jepang.

“Nyawa rakyat sama-sama dihargai dengan murah karena yang terpenting proyek harus selesai sesuai target,” kata Nizar.

Ketua umum Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Gerindra itu menjelaskan, pada era kolonial Belanda, pekerja yang lamban akan dicambuk.

Saat ini, sambung Nizar, pekerja yang terkesan lambat bisa dipecat.

“Kerja di bawah tekanan superberat itulah yang menjadikan pekerja kehilangan kemampuan terbaiknya sehingga menghasilkan proyek infrastruktur berlabel asal jadi,” ungkap Nizar.

Politikus Partai Gerindra itu mengharapkan para pekerja yang sedang menggarap proyek meningkatkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban berikutnya.

Anggota Komisi V DPR Nizar Zahro ikut angkat suara perihal robohnya tiang grider Tol Becakayu, Jakarta Timur, Selasa (20/2).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News