Tiap Bulan Ada Pemulangan Jenazah TKI
Sabtu, 10 Oktober 2009 – 07:56 WIB
SELONG -- Kabupaten Lombok Timur, NTB, merupakan salah satu daerah asal Tenaga Kerja Indonesia yang pergi ke luar negeri. Dari data dua tahun terakhir, TKI asal Lotim selalu menempati posisi tertinggi untuk pengiriman ke luar negeri. Tahun 2007, jumlah TKI NTB 43.134 orang, 11.041 orang atau 25,60 persen dari Lotim. Tahun 2008 jumlah TKI NTB 52.273 orang, 15.931 orang atau 30,48 persen dari Lotim. Mayoritas dari mereka mencari rejeki ke Malaysia.
Kabid Hubungan Industrial Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja, H Mashal, yang didampingi Kasi Perlindungan Darwilis kepada JPNN menjelaskan, jumlah pengiriman TKI ini juga berbanding lurus dengan jumlah remittance yang dikirim melalui bank. Tahun 2007, dari Rp 683 miliar lebih untuk remittance seluruh TKI NTB, Rp 175 miliar lebih dari Lotim. Tahun 2008, jumlah remmittance Rp 533 miliar lebih, Rp 162 miliar lebih dari Lotim.
Baca Juga:
Namun, bukan hanya cerita gembira. Cerita sedih juga kerap merundung para keluarga TNI di Lotim. Rata-data dalam satu bulan, ada empat TKI yang pulang kampung sudah dalam wujud jenazah. Data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim menyebutkan, dari bulan Januari-Mei 2009 sekitar 20 TKI meninggal. Bahkan dalam rentang Mei-September, tiap bulan ada saja yang pemulangan peti jenazah ke Lotim.
Selain kasus meninggal dunia, selama rentang Januari-September ini ada 11 kasus kecelakaan berat, dan 21 kasus kecelakaan ringan. Jika dibandingkan data tahun 2008, ada 17 kasus kematian, 5 kasus penganiayaan, 3 kasus kecelakaan di perusahaan yang menyebabkan cacat.
SELONG -- Kabupaten Lombok Timur, NTB, merupakan salah satu daerah asal Tenaga Kerja Indonesia yang pergi ke luar negeri. Dari data dua tahun terakhir,
BERITA TERKAIT
- PT GSP Dukung Imbauan Majelis Hakim terkait Pengelolaan JCC
- Geledah 2 Rumah Hasto Kristiyanto, KPK Menyita Sejumlah Barang Ini
- Mendiktisaintek Lantik 7 Pejabat, Tidak Ada Lagi yang Berstatus Plt
- Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa Anggota DPR Fraksi Gerindra Ini
- Sebut KPK Tak Temukan Apa-Apa di Rumah Hasto, Pengacara: Sebenarnya Apa yang Dicari?
- Sikapi PSN PIK 2: Ahmad Yohan DPR: Negara Jangan Kalah