Tiap Minggu, TKI Dideportasi Dari Malaysia
jpnn.com - NUNUKAN – Pemerintah Malaysia kembali memulangkan 100 Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Para buruh migran dipulangkan karena melanggar aturan dan tak memiliki dokumen resmi berupa paspor atau menyalahi masa tinggal di Negeri Jiran.
Mereka dideportasi dari Pelabuhan Tawau ke Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kamis (11/8). Ratusan BMI tersebut berasal dari Pusat Tahanan Sementara (PTS) Sandakan, Sabah, Malaysia.
Kepala Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Nasution mengatakan, dari 100 orang BMI yang dipulangkan terdiri dari 84 laki-laki, sebelas perempuan dan lima anak-anak. Para deportan ini dipulangkan karena telah menyelesaikan masa hukumannya.
“Semua deportan ini berasal dari satu PTS di Sandakan, bukan campuran dari Kota Kinabalu (KK) atau Tawau,” kata Nasution kepada Radar Nunukan, Jumat (11/8).
Dia menjelaskan, dari 100 orang yang dipulangkan dari Malaysia, sebanyak 86 melakukan pelanggaran keimigrasian. Sedangkan 13 orang tersandung kasus narkoba dan satu orang lagi kasus kriminal. Kali ini kembali kasus keimigrasian yang mencapai angka tertinggi.
Menurutnya, hampir tiap minggu ada deportasi pelanggaran keimigrasian yang mendominasi. Semua ini bermasalah di paspor. Sebab, mayoritas BMI ini menggunakan paspor namun ada yang kedaluwarsa dan tidak dilanjutkan capnya di imigrasi. Selain itu ada juga yang tidak memiliki paspor sama sekali. (nal/eza/jos/jpnn)
NUNUKAN – Pemerintah Malaysia kembali memulangkan 100 Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Para buruh migran dipulangkan karena melanggar aturan dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolres Inhu & Tim Pamatwil Polda Riau Cek Kesiapan TPS Khusus
- TNI-Polri Bersinergi Jaga Situasi Kondusif & Mewujudkan Pilkada Damai di Sumsel
- Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom