Tiap Tahun Kentang Senilai Rp 260 M Terbuang di Australia Selatan

Tiap Tahun Kentang Senilai Rp 260 M Terbuang di Australia Selatan
Tiap Tahun Kentang Senilai Rp 260 M Terbuang di Australia Selatan

Kentang itu ditolak oleh supermarket besar karena bentuk, ukuran dan penampakkannya tidak memenuhi syarat.

"Hasil dari proyek penelitian ini adalah bubur kentang. Jadi ini akan menjadi produk premium yang penuh gizi, dan sasaran pemasaran kami adalah dua pasar besar - makanan bayi dan juga makanan bagi para lansia." kata Davis.

"Kami memiliki tanggung jawab untuk melakukan sesuatu atas biaya penyia-penyiaan ini bagi industri dan ekonomi, khususnya karena margin keuntungan bagi produk  segar ini semakin kecil," katanya.

Dikekatakan, penelitian ini juga akan memperkuat posisi kentang sebagai makanan yang bergizi, terjangkau, dan menjadi pilihan bagi semua.

Kentang yang dulunya disia-siakan ini akan diproses bersama kulitnya guna mempertahankan nilai gizinya.

Davis mengatakan dengan penelitian ini, bubur kentang ini juga akan bisa menjadi produk ekspor yang akan diminati banyak konsumen.


Sekitar 20 hingga 30 persen kentang di Australia Selatan selama ini dibuang karena dianggap "tidak memenuhi syarat" untuk dipasarkan di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News