Tiba Di Australia, Pengungsi Suriah Ini Bahagia Lahirkan Putra Bungsunya
Ia mengatakan, keluarganya sekarang akan fokus untuk belajar bahasa Inggris dan mendapatkan pendidikan yang baik untuk anak-anak mereka.
Seorang pendamping hukum untuk keluarga ini mengatakan, mereka berencana untuk mendapat kewarganegaraan Australia jika telah memenuhi syarat.
Proses pemukiman kembali lambat tapi terus berjalan
Keluarga Kujah berada di antara lebih dari 20 pengungsi yang telah dibawa ke Australia di bawah kebijakan 12.000 pengungsi tambahan Pemerintah Australia, akibat kehancuran perang yang berkecamuk di Suriah dan Irak.
Menteri Sosial Australia, Kristen Porter, mengatakan, proses pemukiman kembali para pengungsi ini berjalan lambat, karena adanya pemeriksaan keamanan yang ketat dan sponsor yang diperlukan.
Ia mengatakan, sementara proses itu diharapkan menjadi lebih cepat selama beberapa bulan ke depan, ini akan memakan waktu lebih dari 12 bulan.
Menteri Utama Australia Barat, Colin Barnett, mengatakan, ia tak sabar menyambut lebih banyak pengungsi saat mereka tiba.
"Ribuan lainnya akan datang, mereka akan diterima di Australia dan mereka akan menjadi warga Australia," sebutnya.
Keluarga Kujah adalah keluarga pengungsi Suriah pertama yang berhasil pindah ke Australia sebagai bagian dari kebijakan 12.000 pengungsi tambahan
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki