Tiba-tiba Megawati Soekarnoputri Telepon Boediono
jpnn.com, JAKARTA - Boediono masih ingat 7 Agustus 2001 telepon di rumahnya berdering. Dia sendiri yang mengangkat telepon itu. Ternyata dari balik telepon terdengar suara seorang wanita.
Ya wanita itu adalah Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri. "Ini suatu kejutan," kata Boediono.
Hal ini diceritakan mantan wapres RI itu saat launching buku "The Brave Lady, Megawati dalam Catatan Kabinet Gotong Royong" di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (23/1) siang. Peluncuran buku ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke 72 Megawati.
Boediono kemudian bertanya-tanya ada apa Megawati mendadak meneleponnya. Dari balik telepon, Megawati tanpa basa-basi langsung menawarkan Boediono untuk menjadi menteri keuangan.
Sebagai warga negara, Boediono merasa tawaran itu adalah sebuah kehormatan dan amanat. "Jadi saya terima," tegas menkeu di Kabinet Gotong Royong yang dipimpin Megawati dan Hamzah Haz itu.
Boediono perlu menceritakan ini karena ada satu kesimpulan penting yang bisa ditarik. Boediono mengaku sama sekali belum pernah bertatap muka dan berkomunikasi langsung dengan Megawati. Pun demikian sebaliknya.
"Saya simpulkan bahwa Bu Mega pasti dapat informasi dari orang yang dipercayainya mengenai saya, karena saya belum pernah berdiskusi atau bertemu sebelumnya," ungkapnya.
Mantan gubernur Bank Indonesia itu mengatakan bahwa hal ini menunjukkan satu hal dalam gaya kepemimpinan Mega. "Jadi, kalau ada orang yang dipercaya, ada trust, tentu beliau akan mengambil," ujarnya.
Boediono mengatakan bahwa Indonesia masuk ke pemerintahan baru kala itu dalam situasi yang cukup menggembirakan.
- Jokowi Bantah Pengin Jabatan 3 Periode, Deddy: Apa Rakyat Percaya
- Soal KPK Berpeluang Panggil Megawati, Ronny PDIP: Kejauhan dan Terlalu Dipaksakan
- Ada yang Ingin Mengacak-acak Internal PDIP, Mega Perintahkan Satgas Siaga-1
- Endus Potensi Serangan Menjelang Kongres V, PDIP Siaga Satu
- Kritik Program Makan Siang Gratis, Megawati Menyarankan Prabowo Hitung Ulang
- Megawati: Coba Kamu Awut-awut Partai Saya