Tiba-tiba Pengunjung Inul Vista Teriak, 'Tolong, Tolong...'

Tiba-tiba Pengunjung Inul Vista Teriak, 'Tolong, Tolong...'
SELAMAT: Seorang pengunjung Inul Vizta Manado yang berhasil menyelamatkan diri dengan cara memecahkan kaca jendela gedung lantai 3. Tampak anggota kepolisian Polda Sulut melakukan evakuasi, Minggu (25/10) sekira pukul 00.30 Wita. Foto: Reza Mangantar/ Manado Post/JPG

Senada, Emby (33) warga Tompaso Baru juga mengaku tidak ada api besar yang kelihatan. “Tidak ada api yang terlihat, hanya gumpalan asap hitam. Saya mengarahkan semua keluar. Banyak yang berusah meloncat dari lantai dua dan tiga. Namun kami melarang, dan mengarahkan para korban turun menggunakan tirai ruangan,” ujarnya.

Belakangan diketahui, wanita yang nekat melompat dari lantai dua, yakni Wiske Mandey (21) warga Kelurahan Paal Dua. “Saya sudah sangat panik, jadi langsung meloncat. Banyak sekali yang masih berada di dalam tertinggal, sementara hanya sedikit bantuan,” singkatnya.

Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung bersama pejabat utama serta didampingi Kapolresta Manado Kombes Pol Rio Permana Mandagi, sekira Pukul 08.00 Minggu (25/10), melihat langsung TKP pascakebakaran.

Kapolda mengakui kejadian ini banyak menelan korban jiwa. “Saya akan memerintahkan seluruh pihak untuk melakukan identifikasi baik korban maupun sumber api. Saat ini kita akan menunggu hasil laboratorium forensik,”  ucapnya.

Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol Rio Permana Mandagi menegaskan, saat ini pihaknya terus mencari titik mula api. “Saya sudah melihat langsung pusat api. Sepertinya ada korslet dari Airconditioner (AC) karena banyak terbakar dan ada AC yang tergantung. Tapi kita tetap menunggu hasil dari laboratorium forensik,” ujarnya.

Selain itu, Mandagi menyebut, pemilik Inul Vista bakal dipanggil untuk dimintai keterangan. Pasalnya, alat keamanan tidak ada sama sekali. Seperti alat untuk memadamkan api. “Ini jelas tidak memenuhi standar,” tegasnya.

Lanjut Mandagi, jika memang ada kelalaian dari pihak pengelola tentunya akan kita tindak. “Kita terus melakukan penyelidikan. Jika terbukti ada unsur kesengajaan dari pihak pengelola, maka kita harus tindak tegas, karena sudah mengakibatkan 12 orang meninggal dunia dan 71 lagi terluka,” terang Mandagi

Untuk memudahkan pihak keluarga mencari informasi dan mengenali korban, seluruh jenazah di bawa ke ruang mayat RS Kandou. Hingga pukul 09.00, baru sembilan jenazah yang berhasil diidentifikasi karena keluarga yang segera datang. Sementara tiga lainnya yang bernama Silvia Kaawoan (25) bersama adiknya Brayen Kaawoan (20) warga Desa Tampusu, Kecamatan Romboken, dan Bilman Eduardo Simatupang (23) warga Desa Andijaya, Jambi, ketiganya bekerja di kantor IPDN, baru diketahui pada pukul 10.00. Seluruh jenazah berhasil diserahkan ke keluarga pada pukul 16.00.

LAGU belum selesai dinyanyikan. Tiba-tiba, suasana berubah gaduh. Pengunjung tempat karaoke Inul Vista di Kota Manado panik. “Tolong, tolong,”

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News