Tiba-tiba Tiada

Oleh Dahlan Iskan

Tiba-tiba Tiada
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Inti dari tauhid adalah ”meng-esa-kan”. Tidak menduakan. Apalagi menigakan.

Inti dari ”meng-esa-kan” adalah fokus. Khusuk. Pikirannya tidak ke mana-mana.

Maka saya menilai Nadjikh itu sangat khusuk. Sangat fokus. Sangat bertauhid. Dalam bisnis.

Khusyuk pertama adalah bidang pilihan bisnisnya: perikanan. Satu bidang ini ia tangani secara mati-matian. All-out. Dari hulu sampai hilir. Dari kecil sampai besar. Lalu besar sekali.

Bukan berarti ia tidak mau bisnis lain. Tapi ia pilih tekuni dulu fokusnya itu sampai benar-benar makrifat. Sampai benar-benar dijiwai. Dikuasai.

Sampai ke detailnya yang paling detail. Mulai produksinya, pengolahannya sampai ke pasarnya. Juga sampai ke teknologinya. Manajemennya.

Rasanya sampai 10 tahun pertama ia tidak menoleh ke mana-mana. Tidak juga coba-coba bidang lain.

Saya tahu kelak, setelah bisnis perikanannya besar sekali, barulah ia merambah ke bisnis lain.

Banyak orang lain yang juga meninggal dunia yang ini saya tulis di DI’s Way. Yang meninggal ini teman baik saya. Pribumi-Islam-daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News