Tidak Ada Alasan Pemerintah Takut Ancaman Freeport

Tidak Ada Alasan Pemerintah Takut Ancaman Freeport
Lokasi pertambangan PT Freeport Indonesia di Papua. Foto: dokumen Jawa Pos

’’Januari 2016 jadi USD 3,96 per saham. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya kepastian perpanjangan KK dari pemerintah Indonesia,’’ ujar anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas tersebut.

Kalau ancaman Freeport seperti memberhentikan pekerja sampai membawa ke arbitrase dilakukan, harga saham makin buruk.

Di sisi lain, Menteri ESDM Ignasius Jonan sampai saat ini belum berencana mengendurkan tekanan terhadap PT FI.

Mantan menteri perhubungan itu sempat menyinggung setoran PTFI setiap tahun Rp 8 triliun.

Menurut dia, jumlah itu tidak sebanding dengan rewelnya sikap perusahaan. ’’Kenapa Freeport rewel, ya? Padahal, pembayar pajak lainnya lebih besar, tapi ya santai saja,’’ katanya di UMM Malang pada Selasa (21/2).

Sementara itu, Juru Bicara PT FI Riza Pratama mengungkapkan, perusahaan akan tetap beroperasi.

Kegaduhan yang membuat perusahaan hanya memproduksi konsentrat 40 persen tersebut akan menyesuaikan PT Smelting.

’’Awal Maret nanti, PT Smelting beroperasi. Produksi kami hanya mengandalkan Smelting,’’ pungkasnya. (dee/dim/c16/sof)


Keputusan pemerintah melarang PT Freeport Indonesia (PT FI) mengekspor konsentrat mendapat dukungan banyak pihak.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News