Tidak Ada Bangku, Ratusan Siswa Belajar sambil Lesehan
Makanya untuk saat ini ketika ada dana, dia hanya fokus untuk melakukan perbaikan bangunan. Sekaligus menggaji guru-guru yang pendapatannya juga tak tetap.
Alwi juga mengaku kerap memberi seragam gratis kepada semua murid. Pasalnya banyak muridnya yang tergolong anak kurang mampu dan tak bisa beli seragam.
"Kalau saya lihat ada yang bajunya lusuh, pasti saya kasi baju baru. Bukan cuma Madrasah Ibtidaiyah saja, bahkan sampai siswa Madrasah Aliyah di yayasan saya juga diberi seragam," tambahnya, seperti dilaporkan FAJAR (Jawa Pos Group).
Kepala Madrasah Ibtidaiyah, Hadriani, mengaku terpaksa melakukan proses belajar mengajar seperti ini. Melantai dan kondisi bangunan yang rusak parah.
Apalagi, kata dia, di lantai dua, ada tiga kelas yang kondisi ruangannya sangat tak layak. Tak ada plafon serta kursi belajar untuk para murid. "Bahkan untuk peralatan belajar seperti penghapus harus berbagi dengan kelas lain," tambahnya.
Salah seorang murid di sekolah ini, Sudirman, mengaku rela belajar dengan kondisi seperti ini. Pasalnya, di sekitar rumahnya hanya sekolah ini yang siswanya tidak diwajibkan membayar. (ful/kas)
Siswa rela belajar dengan kondisi duduk di lantai atau berlesehan. Alasannya, karena sekolah ini gratis. Kalaupun ada siswa yang membayar, karena keikhlasan.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Polisi Bongkar Kasus Pungli Dana Pendidikan di Majene
- Mantan Kepala Sekolah dan Bendahara Ditahan Gegara Korupsi Dana BOS
- Dana BOS Aman jika Seluruh Guru Honorer jadi PPPK, Begini Penjelasannya
- Andreas Komisi X Anggap Upaya Memasukkan Program Makan Siang Gratis ke Dana BOS Keliru
- FSGI Kritik Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran untuk Siswa, Berpotensi Mubazir
- Federasi Serikat Guru Indonesia Tolak Penggunaan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis