Tidak Ada Barter MOU Dengan Gelar SBY
Minggu, 04 November 2012 – 06:37 WIB

Tidak Ada Barter MOU Dengan Gelar SBY
JAKARTA – Lawatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Inggris membuahkan beberapa kesepakatan kerjasama. Salah satunya adalah kesepakatan USD 12,1 miliar untuk proyek pengembangan gas alam cair (LNG) di Indoesia dengan perusahaan Inggris British Petroleum (BP) di Papua lewat Blok Tangguh. ”Pengembangan Blok Tangguh III yang MoU-nya ditandatangani menteri ESDM (Jero Wacik, Red) nantinya 40 persen untuk kebutuhan dalam negeri,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah dalam pesan singkat kepada koran ini, kemarin (3/11). Firmanzah ikut dalam rombongan presiden yang melawat ke Inggris.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri ESDM Jero Wacik dan Menteri Energi dan Perubahan Iklim Inggris Edward Davey itu dilakukan seusai pertemuan bilateral antara Presiden SBY dengan Perdana Menteri David Cameron. Kesepakatan itu untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi, termasuk kegiatan hulu hingga hilir.
Baca Juga:
Kerjasasama investasi itu untuk pengembangan pembangunan fasilitas ketiga LNG liquefaction train (Train 3) yang digunakan untuk menggarap ladang gas di Papua Barat.
Baca Juga:
JAKARTA – Lawatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Inggris membuahkan beberapa kesepakatan kerjasama. Salah satunya adalah kesepakatan
BERITA TERKAIT
- Pimpinan KKB Kabur dari Lapas Wamena, Satgas Cartenz: Kami Kejar Sampai Tertangkap Kembali
- Serangan Umum 1 Maret, Klaim & Versi (daripada) Soeharto
- Hadirkan Poliklinik Women & Children, RS Mitra Keluarga Bekasi Janjikan Layanan Komprehensif
- Berdialog dengan Fadli Zon, Putu Rudana: Seni Budaya Harus Jadi Mercusuar Bernegara
- Sumber Air Bersih Warga Merapi Barat Lahat Hilang Akibat Limbah Tambang
- Kemenhan Tetapkan 787 PNS dan PPPK Jadi Komponen Cadangan, Untuk Apa?