Tidak Ada Industri Gagal Bayar
Rabu, 25 Februari 2009 – 07:46 WIB

Tidak Ada Industri Gagal Bayar
Sebelumnya Deputy Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady mengatakan pada minggu ini, kalau pemerintah dan Bank Indonesia (BI) akan memanggil kalangan dunia usaha, mengenai potensi gagal bayar beberapa sektor industri sebagai imbas dari anjloknya ekspor awal tahun ini. Setidaknya, sektor garmen, sepatu, elektronik konsumsi, komponen automotif, baja, serta plastik dan produk kimia sudah masuk kategori "rawat inap".
Baca Juga:
Pemerintah sendiri sedang menyusun juknis (petunjuk teknis) berisi daftar produksi dalam negeri yang wajib digunakan pada pengadaan barang dan jasa pemerintah. Diharapkan, program tersebut bisa menggairahkan industri dalam negeri. Efeknya, industri domestik dapat kembali memaksimalkan utilitas produksinya. Saat ini utilitas produksi industri nasional diperkirakan sudah susut 15-20 persen dibanding sebelum krisis.
Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka (ILMTA), Departemen Perindustrian Anshari Bukhari mengatakan, pemerintah sedang mengelompokkan dan memisahkan masing-masing item produk ke dalam kelompok produknya. Hingga saat ini, menurut dia, jumlah klasifikasi produk sudah ditetapkan sebanyak 21 kelompok. Selanjutnya menunggu pembahasan rincian item produknya. "Nanti akan segera dikeluarkan juknisnya, tunggu saja," jelasnya. (wir/bas)
JAKARTA - Menteri Perindustrian Fahmi Idris membantah kalau ada industri yang gagal bayar (default) kredit perbankan akibat hantaman krisis finansial
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian