Tidak Ada Jaminan Oknum TNI dan BIN Netral

Pengawasan terhadap personel perorangan di BIN tak cukup mengandalkan inspektorat atau pengawas internal. "Mereka ini terbiasa beraksi secara rahasia dan tertutup. Masyarakat dan media lah yang harus peka," kata dosen S2 Kajian Intelijen UI itu.
Penghitungan suara menggunakan IT, kata Hariyadi, juga rawan diserang oleh intelijen hitam. "Sekali lagi, yang mengkhawatirkan adalah perilaku oknum atau mantan anggota intelijen yang sudah tak lagi berdinas," katanya.
Partai politik seharusnya tak lagi bermain api dengan melibatkan aparat keamanan baik itu TNI , Polri maupun BIN. "Masyarakat dan media harus membuat pagar api, agar parpol tak membajak aparat keamanan. Jika tidak, demokrasi kita mundur ke era Orba,"kata Hariyadi. (mas/jpnn)
JAKARTA - Pemilu tinggal tujuh hari lagi. Penelitian Center for International Relations Studies Universitas Indonesia menemukan indikasi oknum aparat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Senada dengan Pramono, Bank DKI Pastikan Data dan Dana Nasabah Tetap Aman
- SMSI Gelar Seminar Nasional, Tunda Usulkan RM Margono Djojohadikusumo Jadi Pahlawan
- AIPKI: Kasus Pemerkosaan di RSHS Bandung Harus Jadi Pengingat untuk Benahi Sistem PPDS
- KPK Tahan Eks Dirut Inalum Terkait Kasus di PT PGN yang Rugikan Negara Rp200 Miliar
- Soal Kemungkinan Objek Seksualitas Lain dari Dokter Priguna, Polda Jabar Ungkap Temuan Ini
- Pramono Anung Batal Operasikan Tebet Eco Park 24 Jam, Ini Penyebabnya