Tidak Ada Paksaan Siswa SD Ujian dengan Komputer
''Sebisa mungkin jangan,'' tuturnya.
Kabid Pendidikan Dasar Dispendik Gresik Nur Maslichah menambahkan, dispendik memang tidak hanya menyiapkan komputer untuk sekolah percontohan UASBK. Ada juga pelatihan proktor dan tryout.
Kalau ada sekolah yang menarik iuran, pejabat yang akrab disapa Icha itu menyatakan akan melihat prosedurnya. Kalau sifatnya sekadar sumbangan, bisa saja itu terjadi.
''Tapi, kalau keharusan, tidak boleh,'' ucapnya.
Dispendik, tambah Icha, tidak mewajibkan semua sekolah untuk melaksanakan UASBK. Sebab, masih banyak yang belum siap. Baik sarana maupun prasarana.
''(UASBK) hanya 20 untuk yang pilot project,'' katanya.
Versi Ketua Komite SDN Suci Khoirul Huda, sekolah keberatan jika dispendik hanya memfasilitasi komputer. Sebab, sekolah harus menyiapkan fasilitas lain seperti ruangan, meja, dan kursi.
''Kalau tidak difasilitasi, kami tidak mungkin menarik sumbangan kepada wali murid,'' katanya.
Sejumlah sekolah dasar sedang bingung untuk persiapan ujian akhir sekolah berbasis komputer.
- Krisis Pendidikan Nilai di Tingkat Dasar dan Menengah di Indonesia
- Peduli Pendidikan, PT HSM Berikan Alat Tulis dan Ransel untuk SD di Lingkar Tambang
- BPIP Dorong Sekolah hingga Perguruan Tinggi Segera Ajarkan BTU Pendidikan Pancasila
- Peduli Pendidikan, BenQ Indonesia Dukung Transformasi Digital dari Tingkat SD
- MilkLife Soccer Challenge 2023 Lahirkan Pesepak Bola Putri Masa Depan
- Kemendikburistek: Pastikan Anak Kurang Mampu yang Dapat PIP