Tidak Ada Penempatan TKI Baru di Arab Saudi
Selasa, 21 Juni 2011 – 06:27 WIB
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengatakan saat ini pihaknya fokus pada upaya pemulangan jenazah. Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya sudah mengirimkan permintaan resmi kepada otoritas setempat. "Kami tahu itu susah, tetapi akan terus dicoba," terangnya.
Kesulitan yang dihadapi pihaknya adalah pola pemerintah Arab selama ini. Yakni, jasad korban hukum pancung tidak boleh di ambil dan seolah milik negara.
Bahkan kabarnya, jenazah Ruyati tidak bisa dipulangkan karena bakal dimakamkan di dekat makam istri Nabi Muhammad SAW yakni Siti Khadijah. "Alasannya, orang Arab percaya jika sudah di qisas akan masuk surga," urainya.
Dia juga menegaskan pernyataan Ditjen Penta Kemenakertrans, bagi Negara yang tidak kooperatif dengan Indonesia bakal dihentikan pngiriman TKI untuk sementara waktu.
Ketua Komite III DPD RI Istibsyaroh mengakui, persoalan ketenagakerjaan WNI di Saudi cukup dilematis. Di satu sisi, pemerintah masih belum bisa memberikan MoU jaminan perlindungan kepada para TKI. Di sisi lain, TKI rame-rame bekerja di Saudi karena iming-iming bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah. Selain itu, para TKI tersebut merasa peluang kerja di tanah airnya sendiri sudah tipis.
JAKARTA - Pemerintah tampaknya benar-benar marah atas sikap pemerintah Arab Saudi yang telah melaksanakan hukuman pancung pada Ruyati. Mulai kemarin,
BERITA TERKAIT
- Dies Natalis ke-60, IPB Berikan ‘Fateta Award 2024’ Kepada Menteri LHK dan Direktur Utama Astra
- Eksaminasi Perkara Mardani H Maming, Pakar Hukum Sebut SK Bupati Tidak Melanggar UU Minerba
- Kurator dan Pengurus Rawan Jadi Objek Tindak Pidana dalam Kasus Kapailitan dan PKPU
- Pendaftaran PPPK 2024, Honorer Jangan Fokus pada Formasi di Dinas Asal, Cek Lainnya
- Soal Keppres IKN, Jokowi Maunya Prabowo yang Meneken
- Semarakkan Literasi di Masyarakat, TBM Bukit Duri Bercerita Gelar Baca Nyaring