Tidak Ada Petugas KPPS Diracun, Kapan Santunan Cair?
Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman enggan memberikan komentar terkait pencairan santunan untuk petugas yang meninggal. Dia hanya menepis isu yang menyebutkan banyak anggota KPPS meninggal karena diracun.
Menurut dia, rumor itu tidak benar. ”Sampai saat ini tidak ada laporan yang menyatakan bahwa yang meninggal ini keracunan,” ujarnya saat ditemui di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, kemarin.
Pria asal Surabaya itu menjelaskan, ada petugas yang dinyatakan sakit sebelum bertugas. Beberapa penyakit yang dilaporkan berjenis degeneratif. Misalnya jantung dan hipertensi.
”Saya bukan dokter, saya tidak bisa menyimpulkan sampai sejauh itu kenapa-kenapanya,” tutur mantan komisioner KPU Jatim tersebut.
Arief menambahkan, kemungkinan seperti itu sebenarnya sudah menjadi pemikiran KPU. Jauh sebelum pemungutan suara dilaksanakan, KPU berusaha mengurangi beban kerja para petugas.
Dengan pertimbangan pemilu berlangsung serentak, pihaknya mengurangi jumlah maksimal pemilih di tiap TPS dari 500 menjadi 300 orang. (lum/bin/c17/fat)
Proses penyerahan santunan kepada keluarga KPPS yang meninggal juga tak luput dari perhatian.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Arief Budiman: Posisi Gibran Sebagai Wapres Bukan Ban Serep
- 2 Petugas KPPS di Inhu Meninggal Dunia, AKBP Dody Wirawijaya Sampaikan Belasungkawa
- Petugas KPPS yang Meninggal Dunia Dapat Santunan Rp 36 Juta, Kalau Sakit Sebegini
- Kemenkes Mencatat 57 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia Per 17 Februari
- Bawaslu Pastikan Petugas KPPS yang Meninggal Dapat Santunan & Proses Pemakaman Diurus
- Data Kemenkes: 27 Petugas KPPS Meninggal Dunia