Tidak Ada Seribu Jalan ke Wamena

Tidak Ada Seribu Jalan ke Wamena
Tidak Ada Seribu Jalan ke Wamena
Yang juga hebat, meski sudah lima tahun bertugas di Wamena, Darmono bertekad untuk bersedia tidak meninggalkan Wamena sampai kapan pun sampai proyek ini terwujud. Inilah tekad yang membuat saya terharu di tengah-tengah keinginan banyak karyawan PLN yang ingin cepat-cepat pindah ke Jawa.

Orang-orang yang hatinya untuk Papua seperti Darmono itulah yang kini sedang kami cari sebanyak-banyaknya. Membangun Papua tidak bisa dilakukan oleh orang yang ke Papua dengan tujuan hanya untuk mencari gaji dan menumpuk harta. Papua memerlukan orang yang berhati Papua tanpa memandang dari mana asal dan sukunya.

Kini PLN juga sedang mencari 11 orang warga PLN yang berhati Papua. Silakan, teman-teman PLN dari seluruh Indonesia mengajukan diri. Untuk apa" Ternyata, sampai saat ini masih ada 11 kabupaten di Papua (umumnya hasil pemekaran) yang belum ada listriknya sama sekali. Belum ada PLN di 11 kabupaten itu. PLN ingin dalam waktu kurang dari enam bulan kesebelas kabupaten itu sudah harus berlistrik.

Untuk itu diperlukan 11 orang perintis PLN di 11 kabupaten itu. Tugasnya membawa peralatan listrik ke sana, mengoperasikannya, membuat perencanaan listrik ke depan, mencari kader-kader setempat yang bisa dibina untuk menjadi karyawan PLN setempat di kemudian hari, menyuusun sistem dan model operasinya dan seterusnya. Dan lebih penting, dia harus bersedia tidak pindah selama PLN menganggap tugas tersebut belum selesai. Dia juga harus berwatak pembina karena akan mendapat tugas mengkader putra-putra daerah untuk menjadi orang PLN yang baik.

DI ANTARA yang mahal-mahal itu, di manakah produksi listrik paling mahal se-Indonesia" Tanpa survei mengatakan: Wamena. Yakni ibu kota Kabupaten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News