Tidak Ada Tit For Tat di Lira
Oleh Dahlan Iskan
Senin, 13 Agustus 2018 – 10:01 WIB
Sebagai hukuman juga. Karena Turki menjalin kontrak dagang dengan Iran.
Baca Juga:
Turki menerima hukuman ganda: tarif 50 persen. Itu langsung berpengaruh pada mata uang lira.
Recep Tayyip Rrdogan, Presiden Turki, masih bertahan. Tetap tidak mau membebaskan pastor Andrew.
”Kami masih punya pendukung agung. Tuhan,” katanya.
Erdogan juga terus mengampanyekan ini: fondasi ekonomi Turki kukuh. Jatuhnya lira hanya sesaat saja.
Saya akan terus mengamati perkembangan Turki ini. Setiap waktu. Sampai kondisinya menjadi stabil.
Turki bukanlah Tiongkok. Turki tidak bisa main tit for tat dengan Amerika. Beda dengan Tiongkok.
Setiap tindakan Trump ke Tiongkok bisa dibalas. Setimpal. Mata dengan mata. Tangan dengan tangan. Selalu tit for tat.