Tidak Ada Urgensi Anas Bersaksi Sidang Hambalang
jpnn.com - JAKARTA - Pengacara Anas Urbaningrum, Firman Wijaya menilai pemanggilan kliennya sebagai saksi dalam persidangan terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana proyek olahraga Hambalang, Deddy Kusdinar tidak tepat. Sebab, Anas sama sekali tidak mengenal Deddy.
"Saya melihat aspek relevansi dan urgensi Mas Anas diperiksa dalam kasus ini belum jelas. Mas Anas enggak kenal dan enggak berurusan dengan Pak Deddy Kusdinar," kata Firman ketika ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (21/1).
Dalam surat dakwaan Deddy, Anas disebut menerima aliran dana sebesar Rp 2,21 miliar dari proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang.
Uang itu digunakan untuk akomodasi selama kongres Partai Demokrat. Di antaranya untuk membayar hotel, sewa mobil untuk pendukung Anas, membeli handphone BlackBerry, dan jamuan para tamu, serta biaya entertainer.
Menurut Firman, soal uang Rp 2,21 miliar itu hanyalah tuduhan jaksa. Karena itu, ia menyerahkan kepada jaksa untuk menelusurinya. "Ditelusuri aja tuduhan itu," tandasnya.
Anas merupakan tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini mendekam di Rumah Tahanan KPK sejak 10 Januari 2014 lalu. (gil/jpnn)
JAKARTA - Pengacara Anas Urbaningrum, Firman Wijaya menilai pemanggilan kliennya sebagai saksi dalam persidangan terdakwa kasus dugaan korupsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng