Tidak Harus Tunggu James dan Sakhira Menua

Tidak Harus Tunggu James dan Sakhira Menua
Dahlan Iskan. FOTO: dok/jpnn.com

Benar. Tapi sudah diterobos. Harga tanah yang terkena proyek misalnya,  ditentukan lembaga independen. Penentuan harganya sangat fair. Pemilik tanah yang tidak mau terkena proyek diberi waktu 25 hari. Lewat dari itu justru hanya akan dibayar 50 persennya!

Ribuan proyek lagi dilelang. Untuk mengejar ketinggalan. Jarak dua kota terbesarnya (Bogota-Medellin) yang hanya 30 menit lewat udara harus ditempuh selama 12 jam jalan darat.

Semua penghambat diatasi. Jabatan politik dibatasi. Gubernur, bupati dan walikota hanya boleh menjabat satu pereode. Itu pun hanya empat tahun. Masa jabatan presiden pun juga hanya akan boleh satu pereode, 6 tahun. Presiden sekarang, Juan Manuel Santos, adalah presiden terakhir yang boleh menjabat dua pereode.

Colombia memang jauh dari Indonesia. Tapi negara itu akan maju tidak lama lagi. Itulah yang akan membuatnya terasa dekat. Tidak salah kita satu-satunya negara Asia Tenggara yang punya kedutaan di sana.

Politiknya, hobi pindah partainya, kulturnya, pembawaan orangnya, tahapan kelas ekonominya, keramahan penduduknya, suka ngomongnya, begitu mirip dengan kita. Hanya saja Colombia sudah punya Rene Heguita, James Rodriguez dan Sakhira.

Menarik untuk terus dilihat dan dibandingkan: Indonesia dan Colombia. Siapa yang akan lebih maju 15 tahun yang akan datang. Saat James dan Sakhira sudah tua. (*)

MEMANG Colombia melahirkan penyanyi waka-waka Sakhira dan bintang Real Madrid James Rodriguez, tapi dua alasan berikut inilah yang membuat Colombia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News