Tidak Janjikan yang Muluk-muluk

Tidak Janjikan yang Muluk-muluk
Menkum HAM Amir Syamsuddin saat berdiskusi di Jakarta, Sabu (13/7). FOTO; Ricardo/JPNN
Saat Lapas Tanjung Gusta bergejolak, langkah apa yang pertama kali Anda lakukan?

Saya setelah itu langsung menuju Medan  dan menemui  para napi. Adik-adik kita warga binaan menemui saya dan menyampaikan informasi secara terbuka dan jujur . Terjadi dialog yang disaksikan oeh unsur Muspida Sumut, Gubernur , Kapolda dan Panglima TNI ikut hadir. Saya ingin mendengar secara langsung, dan terimakasih untuk Polri dan TNI membantu mengamankan situasi sehingga kami bisa berdialog.

Apakah persoalan sederhana seperti  air dan listrik menjadi penyebabnya?

Saya kira tidak sesederhana itu.  Air dan listrik semata-mata memicu karena mengingat di awal bulan Ramadan hari kedua, bulan puasa ada situasi seperti itu memang boleh kita katakan salah satu faktor  pemicu tapi bukan satu-satunyanya . Rupanya ada satu situasi penantian yang menimbulkan keresahan di antara warga binaan yaitu penerapan PP Nomor  99 tahun 2012. Yang kebetulan sekali mungkin saja karena baru saya undangkan itu pertengahan 2013 di bulan Juni, sehinggga wajar dipahami kalau kemudian penerapan itu belum selancar yang kita harapkan.

RIBUAN napi di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, mengamuk, Kamis (11/7) lalu. Gedung lapas dibakar, ratusan napi kabur dari terali besi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News