Tidak Kendur, Walau Diisukan Akan Direshuffle
Minggu, 17 Juli 2011 – 11:37 WIB

Tidak Kendur, Walau Diisukan Akan Direshuffle
JAKARTA - Berturut-turut laporan keuangan Kementeraian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) jelek. Pada 2009 berujung opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Wajar Dengan Pengecualian (WDP), dan 2010 berujung keputusan disclaimer. Kondisi ini menghembuskan kabar Mendiknas Mohammad Nuh masuk dalam gerbong reshuffle. Cara pertama yang bakal ditempuh untuk menyelesaikan persoalan rekening liar ini adalah, Irjen Kemendiknas bakal memanggil seluruh PTN yang kedapatan membuka rekening secara liar. Sukemi menjelaskan, rekening liar tersebut muncul karena pembukaannya tidak dilaporkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terlebih dulu. "Pihak PTN membuka dulu untuk menampung uang yang masuk, kemudian baru dilaporkan penggunannyanya," kata dia.
Staf Khusus Mendiknas Bidang Komunikasi Media Sukemi SAbtu (16/7) menuturkan, kabar tersebut masih sebatas isu. Belum terbukti kebenarannya. "Pada intinya pak menteri (Nuh, red) tetap bekerja optimal," kata dia. Terkait dua kali hasil audit laporan keuangan Kemendiknas yang tidak sempurna, Sukemi menuturkan saat ini itu menjadi salah satu prioritas penyelesaian Kemendiknas.
Sukemi menjelaskan, Mendiknas sudah menugaskan kepada Irjen Kemendiknas Musliar Kasim untuk menyelesaikan seluruh rekomendasi audit BPK. Termasuk tentang munculnya puluhan rekening liar di beberapa PTN. Nilai rekening tersebut mulai dari dibawah Rp 10 juta, hingga miliaran rupiah.
Baca Juga:
JAKARTA - Berturut-turut laporan keuangan Kementeraian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) jelek. Pada 2009 berujung opini Badan Pemeriksa Keuangan
BERITA TERKAIT
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja