Tidak Kesepian Sampai Kesepian
Sabtu, 24 Oktober 2009 – 17:27 WIB
Kesempatan pengawasan kebijakan tentu saja juga dipunyai oleh ketiga parpol yang berada di luar pemerintahan. Lagi-lagi terjadi perlombaan pengawasan. Pengawas terbaik, terbersih, terkonsisten dan paling berintegritas logislah mendapat simpati masyarakat, yang kelak berbuah dalam Pemilku 2014.
Malapetaka akan terjadi manakala dalam pengawasan di lapangan terjadi lagi konspirasi jahat, antara pengawas dari koalisi kabinet dan pengawas dari parpol di luar kekuasaan. Maklumlah, di era kontemporer ini kepentingan partai dan kepentingan ideologi kadang bisa menguap dan digantikan oleh kepentingan fulus yang sangat dahsyat itu, seperti sudah acapkali terjadi.
Bayangkan, jika ada penyimpangan dilakukan seorang gubernur, direksi BUMN atau bupati dan walikota, alangkah memalukannya jika anggota DPR dari koalisi partai bersekutu dengan anggota DPR dari partai di luar pemerintahan menguras kocek si “mangsa” kolektif tersebut. Jika hal seperti itu masih terjadi lagi, maka Presiden Yudhoyono pun menjadi kesepian lagi. Ia ditinggal oleh teman dan lawannya. Tragis! (***)
AKHIRNYA Yudhoyono tidak kesepian. Kabinet koalisi beberapa partai politik yang dipimpinnya hanya sekitar 60-70% menguasai parlemen. Setidaknya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi