Tidak Kuasai Matematika, Jangan Harap Guru Bisa Mengajar Informatika
"Sebenarnya Indonesia sudah ketinggalan dengan negara lain. Negara lain, delapan tahun lalu sudah belajar STEAM (sains, technologi, engineering, art, mathematics). Namun ini masih belum terlambat, daripada tidak belajar sama sekali," kata Indra.
Dia menyebutkan, dalam kegiatan seminar ini tidak hanya melibatkan guru dan kepala sekolah. Para siswa pun dilibatkan dengan memberikan pelatihan komputer sains selama empat jam. Di mana anak-anak diajarkan memecahkan masalah lewat ketrampilan abad 21 dengan cara membuat aplikasi komputer.
"Kami akan lihat apa yang dihasilkan para siswa ini selama empat jam.Jika mereka bisa buat aplikasi baru entah itu game, apapun bentuknya. Bayangkan jika mereka dilatih selama seminggu, sebulan, setahun, dan seterusnya. Ini akan mendorong digital economy. Itu kenapa Kominfo dorong kegiatan ini bisa terlaksana," beber Indra yang juga dirut PT Informatika Stema Bina Cendekia.
Setelah siswa, lanjut Indra, guru-guru juga akan dilatih selama empat hari. Kegiatan ini tidak hanya di Tangsel dan Jakarta, tapi juga daerah lain agar siswa dan guru siap menghadapi revolusi industri 4.0 lewat informatika. (esy/jpnn)
Menurut Indra Charismiadji, selama ini guru maupun siswa tidak diajarkan tentang informatika, proses belajar hanya mengalir apa adanya alias otodidak.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Pentingnya Pengelolaan Zakat yang Profesional di Era Revolusi Industri 4.0
- Dirjen Dukcapil Kemendagri Bahas Tantangan Revolusi Industri 4.0 dalam Kuliah Umum UNS
- Catatan Ketua MPR: Menyelamatkan Masa Depan Puluhan Juta Anak dan Remaja
- Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Timnas AMIN: Guru Honorer Siap-Siap Tidak Terima Gaji
- Pertanyakan Penahanan Jubirnya, Timnas AMIN: Rp 1 Miliar Tidak Fantastis
- Indra Chrismiadji Ditangkap Jaksa, Timnas AMIN Bakal Beri Pendampingan Hukum