Tidak Masalah Jika Jokowi jadi \'Malin Kundang\'
jpnn.com - JAKARTA - Konstitusi telah memberikan hak istimewa (proregatif) kepada presiden untuk menunjuk menteri-menterinya. Hak proregatif tersebut diberikan negara agar presiden menunjuk pembantunya sesuai dengan kebutuhan dan kreterianya.
"Siapa saja yang mau ditunjuk presiden untuk jadi menteri, tidak ada yang bisa mencegahnya karena hak tersebut dijamin konstitusi," kata pakar hukum tata negara, Irman Putra Sidin, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (22/8), menyikapi cara Joko Widodo menentukan calon anggota kabinetnya yang masih memintakan masyarakat mengajukan calon.
Secara bernegara lanjut Irman, hak proregatif tersebut diberikan negara kepada presiden sekaligus mengingatkan presiden agar tidak lagi menyita energi rakyat dalam menentukan anggota kabinetnya.
"Kenapa konstitusi memberikan hak prerogatif itu kepada presiden untuk menentukan kabinet? Itu karena negara tidak mau rakyatnya dipusingkan. Rakyat maunya terima bersih saja," ujar Irman.
Menurut dia, hak proregatif sekaligus menuntut pertangung jawaban penuh kepada presiden. "Kalau rakyat ikut-ikut lagi dalam menyusun anggota kabinet, jika sesuatu terjadi dan impilikasinya negatif, kan presiden bisa saja menyalahkan rakyat. Itu juga tidak baik," tegasnya.
Hak proregatif menurut Irman sangat memungkin seorang presiden menolak usulan calon anggota kabinet sekalipun usulan tersebut datang dari partai pengusung.
"Tidak ada konstitusi yang dilanggar, ketika Jokowi misalnya jadi 'Malin Kundang' menolak usulan anggota kabinet dari PDIP. Biasa saja itu karena presiden yang tahu tentang kebutuhannya," pungkas Irman Putra Sidin.(fas/jpnn)
JAKARTA - Konstitusi telah memberikan hak istimewa (proregatif) kepada presiden untuk menunjuk menteri-menterinya. Hak proregatif tersebut diberikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bocah SD yang Terseret Arus Banjir Ditemukan Tim SAR Gabungan, Begini Kondisinya
- Uang Nasabah BPR Fianka Hilang, OJK Diminta Tidak Abai
- Begini Sikap Wakil DPR RI Ini soal Rencana PPN 12 Persen
- Agun Gunandjar Sebut KPK Tersangkakan 2 Orang Baru di Kasus e-KTP
- Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim